DISUSUN OLEH :
DIAN ATIKA SARI
NPM : 11216962
1. PENGERTIAN BUDAYA
Budaya. Bicara tentang budaya banyak hal yang harus kita kupas secara
tuntas karena budaya memiliki pembahasan yang sangat luas. Apalagi dengan
Indonesia yang notabenenya banyak suku sehingga kebudayaan pun tak kalah
beragam.
Jika kita katakan budaya kepada seorang yang awam pasti dalam pikirannya
akan muncul bahwa budaya adalah kesenian. Tak lebih tak kurang. Namun perlu
diketahui bahwa kebudayaan tidak hanya berkisar antara kesenian dan kesenian
saja, banyak hal yang dapat menjadi budaya yang dapat pula menjadi tanda
pengenal suatu daerah.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Adapun pendapat para ahli mengenai kebudayaan adalah sebagai berikut :
ü
Prof. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan dari sistem gagasan,
sistem tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Definisi yang diberikan oleh
Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari
suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan
menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”
ü
Ki Hajar Dewantoro
Kebudayaan adalah keseluruhan dari hasil cipta, rasa, dan
karsa manusia dalam kehidupan masyarakat. Di dalamnya mengandung nilai-nilai
intelektual, moral, etika, dan estetika. kebudayaan nasional dalam pandangan Ki
Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan
pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga
ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa
negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.
E. B. Tylor
Kebudayaan adalah sebuah sistem
yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan (religi), hukum,
adat-istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2. KEBUDAYAAN INDONESIA DI KLAIM NEGARA LAIN
Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang luhur dan memiliki keragaman budaya yang tersebar
di seluruh nusantara. Mulai dari kesenian, adat-istiadat hingga makanan melekat
mewarnai keragaman bangsa Indonesia. Tidak heran, karena begitu banyaknya
budaya yang kita miliki, justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya
yang ada Indonesia. Bahkan kita sendiri sebagai generasi muda terkadang
melupakan budaya daerah kita. Ironis memang, orang Indonesia tetapi tidak tahu
ciri khas bangsanya sendiri. Lihat diri kita masing-masing, sebetulnya kita
jugalah yang tidak mau tahu akan keluhuran budaya sendiri. Karena ketertarikan
terhadap budaya yang semakin meluntur juga sangat nampak pada diri generasi
muda saat ini. Salah satu penyebabnya adalah globalisasi.
Di
era globalisasi ini , tentunya akan sangat berpengaruh pada dinamika budaya di
setiap negara. Khususnya di Indonesia, hal ini bisa dirasakan dan sangat
menonjol nampaknya. Begitu bebas budaya yang masuk dari berbagai arus
kehidupan. Pribadi yang ramah-tamah juga sangat mendukung masuknya berbagai
budaya tersebut. Ditambah lagi generasi muda kita yang terkesan bosan dengan
budaya yang mereka anggap kuno. Namun, masuknya budaya dari luar justru kerap
berimbas buruk bagi bangsa ini. Misalnya budaya berpakaian, gaya hidup (lifestyle), segi iptek, maupun adat-istiadat. Semua itu berdampak sangat buruk dan
dengan mudah dapat menggeser budaya asli Indonesia.
Kita
sebenarnya belum siap menerima era globalisasi. Gaya hidup kita semakin
menjurus ke arah barat yang individual dan liberal. Budaya gotong-royong pun
semakin memudar. Dari segi iptek, sebagian besar juga berdampak buruk bagi
kita. Yakni penyalahgunaan teknologi kerap kali terjadi. Kemudian, belum ada
filterisasi budaya yang masuk. Begitu mudah budaya masuk tanpa ada penyaringan
kesesuaian dengan budaya asli kita. Akibatnya kita seperti berjalan mengikuti
perkembangan zaman yang semakin modern. Tetapi sayangnya budaya luhur yang dulu
melekat dalam diri, perlahan semakin menghilang. Parahnya, budaya daerah yang
ada dan kita junjung tinggi justru semakin kita abaikan.
Berikut
deretan budaya Indonesia yang diklaim oleh negara lain:
Tari Pendet
Tari Pendet
Tari khas asal Bali ini pertengahan tahun 2009 muncul dalam iklan ‘Enigmatic Malaysia’ di Discovery Channel. Masyarakat Indonesia pun kontan emosi. Pemerintah Indonesia melalui Departemen Pariwisata pun melayangkan surat protes ke Malaysia. Tari Pendet penyambutan yang diklaim Malaysia selama ini tidak pernah dipatenkan oleh penciptanya, Wayan Rindi, karena kandungan nilai spiritualnya yang luas ia anggap tak bisa dimonopoli oleh manusia maupun bangsa tertentu. Rindi sendiri menciptakan Tari Pendet penyambutan sekitar tahun 1950. Tari ini merupakan modifikasi dari Tari Pendet sakral.
Batik
Selisih budaya Malaysia-Indonesia atas batik ini juga terjadi tahun 2009, dan berakhir dengan pengakuan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizations (UNESCO) atas batik sebagai warisan budaya Indonesia. Pengakuan Badan PBB itu disambut perajin batik Indonesia dengan suka cita. Pengakuan UNESCO atas batik Indonesia ini tak pelak menjadi modal dan motivasi besar bagi pengusaha batik dalam negeri untuk mengembangkan produk batik mereka ke tingkat dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan mencanangkan tanggal 2 Oktober sebagai hati batik.
Klaim Malaysia atas angklung dituangkan dalam
situs www.malaysiana.pnm.my yang menyeruak pada tahun 2010.
Disebutkan, angklung adalah salah satu warisan budaya Malaysia. Di situs itu
juga dijelaskan tentang bahan dasar angklung, fungsi, dan cara bermainnya. Ada
pula foto-foto alat musik angklung. Suara angklung bahkan bisa didengar dengan
mengklik gambar speaker yang ada pada laman itu. Sementara situs
www.musicmall_asia.com menyatakan, angklung berasal dari Malaysia, tepatnya
dari Kota Johor. Disebutkan, musik angklung merupakan pengiring kesenian kuda
kepang.
Wayang Kulit dan Gamelan
Wayang Kulit dan Gamelan
Situs pemerintah Malaysia, warisan.gov.my, memasukkan wayang kulit dan gamelan
ke dalam Statistik Daftar Warisan dan Warisan Kebangsaan Malaysia. Wayang kulit
terdaftar dengan nomor P.U.(A) 85, sedangkan gamelan terdaftar dengan nomor
P.U.(A) 78. Persoalan ini sempat mengemuka tahun 2009. Gamelan yang ada di
Malaysia sama dengan gamelan yang berasal dari Jawa. Alat-alatnya terdiri dari
Gong Agong, Gong Sawokan, Gendang Ibu, Gendang Anak, dan Saron. Gamelan di
Malaysia pertama kali diperkenalkan di Pahang pada masa pemerintahan Sultan
Ahmad Muaddzam Shah.
Lagu Rasa Sayange
Oktober 2007, Malaysia memakai lagu ini dalam kampanye parisiwata "Malaysia Truly Asia". Rakyat Indonesia pun marah. Jero Wacik yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Parawisata menegaskan, Indonesia menyimpan sejumlah bukti kuat bahwa Rasa Sayange itu warisan Maluku. Salah satu bukti kuat itu adalah rekaman milik Lokananta, perusahaan yang pernah merekam lagu itu dalam piringan hitam pada tahun 1958. Presiden Soekarno pun suka dengan lagu itu. Alhasil dalam hajatan Asian Games di Jakarta, 15 Agustus 1962, Soekarno membagi-bagikan piringan hitam itu kepada kontingen setiap negara sebagai “buah tangan” dari Jakarta. Bukti lain yang memperkuat kepemilikan Indonesia atas lagu Rasa Sayange juga bisa ditelusuri hingga ke negeri Jepang. Di negeri Sakura itu ada Minoru Endo Music Foundation, yayasan yang pernah mengumpulkan lagu-lagu rakyat yang populer di kawasan Asia.
Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan
Lagu Rasa Sayange
Oktober 2007, Malaysia memakai lagu ini dalam kampanye parisiwata "Malaysia Truly Asia". Rakyat Indonesia pun marah. Jero Wacik yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Parawisata menegaskan, Indonesia menyimpan sejumlah bukti kuat bahwa Rasa Sayange itu warisan Maluku. Salah satu bukti kuat itu adalah rekaman milik Lokananta, perusahaan yang pernah merekam lagu itu dalam piringan hitam pada tahun 1958. Presiden Soekarno pun suka dengan lagu itu. Alhasil dalam hajatan Asian Games di Jakarta, 15 Agustus 1962, Soekarno membagi-bagikan piringan hitam itu kepada kontingen setiap negara sebagai “buah tangan” dari Jakarta. Bukti lain yang memperkuat kepemilikan Indonesia atas lagu Rasa Sayange juga bisa ditelusuri hingga ke negeri Jepang. Di negeri Sakura itu ada Minoru Endo Music Foundation, yayasan yang pernah mengumpulkan lagu-lagu rakyat yang populer di kawasan Asia.
Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan
Kesenian
Reog
3. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat ditari kesimpulan sebagai berikut :
·
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi.
·
Sebenarnya banyak hal yang dapat dilakukan
pemuda dalam menanggapi setiap pengklaiman budaya yang dilakukan oleh negara lain
hanya dengan bermodal KEMAUAN.
·
Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus solid
dalam menindaktegaskan “pencurian” budaya oleh negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut