Langsung ke konten utama

SEJARAH, FUNGSI, PERKEMBANGAN, FUTURE FITUR KAMERA

1.     SEJARAH KAMERA

Kamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu untuk menangkap dan mengabadikan gambar/image. Kamera pertama kali disebut sebagai camera obscura, yang berasal dari bahasa latin yang berarti ruang gelap. Camera obscura merupakan sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang dapat memantulkan cahaya melalui penggunaan dua buah lensa konveks, kemudian menempatkan gambar objek eksternal tersebut pada sebuah kertas/film, film tersebut diletakkan pada pusat fokus dari lensa tersebut. Camera obscura yang pertama kalinya ditemukan oleh seorang ilmuwan Muslim yang bernama Alhazen, hal tersebut terdapat seperti yang dijelaskan pada bukunya yang berjudul Books of Optics (1015-1021).
kam2

Sementara di tahun 1660-an ilmuwan asal Inggris Robert Boyle dan asistennya Robert Hooke menemukan portable camera obscura. Namun kamera pertama yang cukup praktis dan cukup kecil untuk dapat digunakan dalam bidang fotografi ditemukan pertama kali oleh Johann Zahn, penemuan tersebut terjadi pada tahun 1685. Kamera fotografi pada awalnya banyak yang menerapkan prinsip model Zahn, dimana selalu menggunakan slide tambahan yang digunakan untuk memfokuskan objek. Sistem tersebut adalah dengan memberikan tambahan sebuah plat sensitif di depan lensa kamera tersebut setiap sebelum melakukan pengambilan gambar.
kam2
Kamera Obscura adalah awal dari kecanggihan masa kini dalam dunia fotografi yang ditemukan oleh seorang muslim bernama Al-Haitam atau sering disebut Alhazen. Peradaban dunia telah banyak berubah melalui kamera.
Karena kamera adalah penemuan penting yang mampu mengubah dunia. Lewat jepretan kamera kita semua dapat mengabadikan momen-monem indah di dunia, hal-hal penting maupun tidak penting di dunia dan yang kita alami.
kam3
Tak banyak yang tahu akan seorang penemu muslim Al-Haitam ini, dikarenakan teknologi saat ini dikuasai oleh orang barat, sehingga menyangka bahwa kamrea awal ditemukan oleh orang barat, padahal bukan.
Kamera terus berlanjut, Jacques Daguerre merupakan salah satu dari orang-orang yang berperan dalam perkembangan teknologi kamera, dan sekaligus memberikan jasa pada perkembangan dunia fotogarfi kita. Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di Perancis Utara. Pada waktu muda, Jacques Daguerre adalah seorang seniman. Pada umur 30-an Daguerre merancang diograma, yang dimaksud dengan diograma adalah barisan lukisan pemandangan yang mempesona bagusnya, dipertunjukkan dengan bantuan efek cahaya. SementaraDaguerre mengerjakan pekerjaannya tersebut, Daguerre menjadi tertarik dengan pengembangan suatu mekanisme untuk secara otomatis melukiskan kembali pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kuas atau cat, yaitu tidak lain adalah KAMERA.
Di tahun 1827 Daguerre bertemu dengan Joseph Nicephore Niepce yang juga sedang mencoba  menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka bekerjasama. Namun di tahun 1833 Niepce meninggal, akan tetapi Daguerre tetap melanjutkan percobaannya. Menjelang tahun 1837 ia berhasil mengembangkan sebuah sistem praktis fotografi yang disebutnya daguerreotype. Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintah Perancis menghadiahkan pensiun seumur hidup kepada Daguerre maupun anak Niepce. Pengumuman penemuan Daguerre menimbulkan kegemparan penduduk pada saat itu dan ia menjadi seorang pahlawan yang ditaburi berbagai macam penghormatan serta penghargaan, sementara metode daguerreotype dengan cepat berkembang dan banyak digunakan oleh khalayak. Daguerre sendiri segera pensiun. Dia meninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris.
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi kamera semakin hari berkembang semakin pesat. Fungsi dan kebutuhan penggunaanya pun semakin luas dirasakan oleh berbagai pihak. Kamera tidak hanya digunakan sekedar untuk menangkap objek yang berfungsi sebagai kenang-kenangan semata, tetapi juga digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak. Sebut saja perkembangannya kemudian seperti kamera video, kamera mikro, kamera sensor dan lain sebagainya. Perkembangannya pun telah meliputi berbagai bidang, seperti pada bidang sinematografi, pendidikan, kedokteran, dan bahkan sampai pada bidang sistem pertahanan dan keamanan pun tidak terlepas dari penggunaan teknologi kamera ini.
1.     FUNGSI KAMERA
Fungsi kamera sebagaimana yang telah kita ketahui yaitu untuk memudahkan kita dalam mengolah pesan cepat seperti chat melalui video atau bertatap muka melalui video secara langsung. Kamera web juga berfungsi sebagai alat untuk mentransfer sebuah media secara langsung, namun perlu di sadari kebanyakan pengguna menggunakan piranti ini hanya untuk chat video.


3.     PERKEMBANGAN KAMERA DARI MASA KE MASA

Kegiatan yang berkaitan dengan memotret diyakini sudah ada sejak dahulu kala, bahkan sejak istilah photography itu sendiri ada. Memotret diyakini sudah ada sejak abad ke 13, namun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa kegiatan ini sudah ada jauh sebelum abad ke 13. Ketika itu manusia akan melihat sesuatu dari bilik bangunansebesar rumah gelap yang diberi lubang sebesar lubang jarumyang disebut pinhole. Bangunan gelap tersebut disebut camera obscura, dari bahasa latin camera yang artinya kamar, sedangkan obscura berarti gelap(Audy Mirza Alwi,2004:18).
Pada abad ke 15, terdapat perkembangan dari bentuk kamera tersebut. Kamera yang sebelumnya membutuhkan ruangan besar, sekarang menjadi diperkecil seukuran telivisi atau radio. Dengan perubahan bentuk ini, kamera tersebut dianggap sudah modern pada masanya karena memudahkan manusia membawanya. Fungsi dari adanya kamera ini adalah untuk melihat proyeksi bagi seniman yang akan melukis. Seniman pada masa itu yang memanfaatkan teknologi ini adalah pelukis ternama sekelas Leonarno da Vinci.
Setelah bentuk camera obscura dipekecil dan mudah dibawa kemana-mana, ada dua orang peneliti dari Inggris dan Prancis yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai kamera itu. Adalah Louis Dagguerre dan William Henry Fox Talbot yang melakukan penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengetahui apakah proyeksi yang dihasilkan bisa direkam melalui plat/kertas yang diberi senyawa kimia yang diletakan di atasnya. Penelitian Dagguerre diperoleh hasil yang kira-kira sama dengan teknik cetak positif sekarang ini. Hasil penelitiannya ini disebut daguerreotype.Sementara dari penelitian Talbot diperoleh bahwa hasil akhir kira-kira sama dengan hasil cetak negatif pada masa sekarang ini. Dari polemik yang timbul dari dua peneliti inilah akhirnya lahir istilah photograpy. Istilah ini dikemukakan pertama kali oleh ilmuwan asal Inggris lainnya, yaitu Sir John Herschell pada tahun 1839. Arti dari photography sendiri adalah melukis/ menulis dengan cahaya. Kata ini diambil dari bahasa Yunani yaitu photos yang artinya cahaya dan graphos yang artinya menulis/melukis.
Terdapat perkembangan dari berbagai jenis kamera sejak masa ditemukannya kamera pertama. Setiap perkembangan itu selalu diiringi perubahan baik dari segi bentuk, fungsi dan teknologi. Berikut adalah perkembangan jenis kamera dari masa ke masa :
1.      Daguerreotypes dan Calotypes.
Louis Daguerre dan Joseph Nicéphore Niépce menemukan metode fotografi praktis pertama, yang bernama Daguerreotype, pada 1836. Daguerre dilapisi pelat tembaga dengan perak, kemudian tambahkan dengan uap yodium untuk membuatnya sensitif terhadap cahaya. Gambar itu dihasilkan oleh uap merkuri dan dengan larutan kuat garam biasa (natrium klorida). Henry Fox Talbot menyempurnakan proses yang berbeda, calotype, pada 1840. Kedua kamera yang digunakan sedikit berbeda dari model yang Zahn, dengan piring peka atau selembar kertas ditempatkan di depan layar monitor untuk merekam gambar. Berfokus pada umumnya melalui kotak geser.
2.         Dry Plates.
Pelat kering collodion telah ada sejak 1855, berkat karya Désiré van Monckhoven, hingga sampai ada penemuan baru dari pelat kering gelatin pada tahun 1871 oleh Richard Leach Maddox dengan kecepatan dan kualitas lebih baik. Juga, untuk pertama kalinya, kamera bisa dibuat cukup kecil untuk dipegang tangan, atau bahkan tersembunyi. Ada proliferasi dari berbagai desain, dari refleks tunggal dan lensa ganda untuk kamera besar dan kamera genggam.
3.         Kodak dan Lahirnya Film.
Penggunaan film fotografi dipelopori oleh George Eastman, dimulai dari kertas film manufaktur pada 1885 sebelum beralih ke seluloid pada tahun 1889. Kamera pertamanya, yang ia disebut “Kodak,” pertama kali ditawarkan untuk dijual pada tahun 1888. Itu adalah kotak kamera yang sangat sederhana dengan lensa fixed-focus dan kecepatan rana tunggal, dengan harga yang relatif rendah.
Pada tahun 1900, Eastman mengambil pasar massal fotografi satu langkah lebih jauh dengan Brownie, kotak kamera sederhana dan sangat murah yang memperkenalkan konsep snapshot.

4.       Compact Camera dan Canon.
 Oskar Barnack, yang bertanggung jawab atas penelitian dan pengembangan di Leitz, memutuskan untuk menyelidiki dengan menggunakan 35 mm film cine untuk kamera dalam percobaannya untuk membangun sebuah kamera kompak yang mampu membuat pembesaran berkualitas tinggi.
Dia membangun prototipe kamera 35 mm nya (Ur-Leica) sekitar tahun 1913, meskipun pengembangan lebih lanjut ditunda selama beberapa tahun akibat Perang Dunia I. Leitz diuji pasarkan antara tahun 1923 dan 1924. Kamera tersebut memperoleh respon sangat baik dari para konsumen sehingga para pesaing pun mulai bermunculan salah satunya adalah Canon yang dibuat oleh Jepang.
Pada tahun 1936 Canon 35 mm menjadi saingan berat, sebuah versi perbaikan dari prototipe Kwanon 1933. Kamera Jepang ini mulai menjadi populer di Barat setelah veteran Perang Korea dan tentara ditempatkan di Jepang membawanya kembali ke Amerika Serikat dan di beberapa tempat lain.
5.      TLRs, SLRs dan Nikon.
Kamera pertama dengan refleks praktis dibuat oleh Franke & Heidecke Rolleiflex media dengan nama TLR tahun 1928. Meskipun secara single twin-lens reflex kamera ini tersedia selama beberapa dekade, dengan kepopuleran yang cukup lama.
Sebuah revolusi serupa di desain SLR dimulai pada tahun 1933 dengan pengenalan Ihagee Exakta, SLR kompak yang digunakan 127 rollfilm. Hal ini diikuti tiga tahun kemudian oleh penemu barat pertamakali dengan SLR menggunakan film 35mm, yang Kine Exakta.
Pada tahun 1952 Asahi Optical, perusahaan yang kemudian menjadi terkenal untuk kamera Pentax memperkenalkan SLR Jepang pertama menggunakan film 35mm, yang disebut Asahiflex. Beberapa pembuat kamera Jepang lainnya juga memasuki pasar SLR pada 1950-an, termasuk Canon, Yashica, dan Nikon.
    Nikon masuk pasaran dengan nama Nikon F, denga kualitas hasil potret yang sanga baik dan membuatnya populer. Seri F bersama dengan seri sebelumnya S dari kamera pengintai tersebut membuat reputasi Nikon sebagai pembuat peralatan profesional berkualitas.

6.      Kamera Analog.
Kamera analog mulai muncul pada tahun 1981 dari Sony Mavica (Magnetic Video Camera). Ini adalah kamera analog, yang mencatat sinyal pixel terus menerus, sebagai mesin rekaman video.
Kamera elektronik Analog berikutnya ditahun 1986 adalah Canon RC-701. Canon pertama kali menjadi kamera untuk memotret Olimpiade 1984, mencetak foto Yomiuri Shinbun, dalam surat kabar Jepang. Di Amerika Serikat, publikasi pertama yang menggunakan kamera ini untuk reportase nyata dalam USA Today, untuk pertandingan Bisbol World Series.
Namun ternyata kamera analog kurang mendapat respon baik karena beberapa faktor seperti biaya mahal (hingga US $ 20.000), kualitas gambar yang buruk dibandingkan dengan film, dan kurangnya printer terjangkau berkualitas.
Kamera elektronik analog pertama dipasarkan ke konsumen mungkin Canon RC-250 Xapshot pada tahun 1988. Sebuah kamera analog terkenal diproduksi pada tahun yang sama adalah Nikon QV-1000C, dirancang sebagai kamera pers dan tidak ditawarkan untuk dijual kepada pengguna umum, yang dijual hanya beberapa ratus unit. Dapat merekam dalam skala abu-abu, dan kualitas di cetak surat kabar sama dengan kamera film. Dalam penampilan itu mirip digital single-lens reflex kamera modern. Gambar yang disimpan pada disket video.

A.    Kamera Format Besar
Disebut kemera format besar karena ukuran dari kamera ini memang besar. Ukurannya kira-kira setara dengan kamera pada masa Leonardo da Vinci yaitu sebesar televisi atau radio. Kamera ini menggunakan film dalam ukuran besar dan berupa lembaran bukan dalam bentuk gulungan. Karena ukurannya yang amat besar ini, kamera ini digunakan hanya untuk membidik objek yang tidak banyak bergerak. Kaca pembidik terletak di belakang kamera. Fungsinya adalah untuk melihat objek dan tempat untuk meletakan film saat memotret. Hasil foto dari kamera format besar sangat bagus dan tajam. Ukurannya foto yang dihasilkan bisa dibesarkan hingga seukuran papan reklame tanpa mengurangi kualitas dan mutu gambar. Jenis kamera ini sering juga disebut view camera.
Beberapa dasawarsa pada awal fotografi, pembesaran foto sulit dilakukan dan mahal. Hasilnya pun terkadang tidak memuaskan, hasilnya hanya gambaran yang serba kabur. Banyak pemotret yang menggunakan kamera besar. Dan selalu saja kamera yang lebih besar dibuat bila ada permintaan untuk membuat foto yang semakin besar. Salah satu kamera yang amat besar adalah yang dibuat oleh C. Thurston Thompson, seorang fotografer Inggris pada tahun 1858. Spesialisasi Thompson adalah membuat foto reproduksi karya seni. Kamera Thompson panjangnya sekitar 3,6 meter untuk membuat foto sebesar 91 cm persegi. Namun kamera terbesar dibuat di Amerika Serikat sekitar tahun 1900 dan dinamakan “the Mammoth”. Kamera ini dirancang untuk para pejabat perusahaan kereta api “Chicago and Alton Railroad Company” yang bermaksud membuat satu foto yang sempurna dari kereta api mewah mereka yang baru. Setelah tugas itu selesai, nasib kamera Mammoth mirip makhluk prasejarah yang namanya digunakan. Kamera itu lenyap tak pernah dibuat lagi, korban dari kebesaran ukurannya yang membuatnya serba kaku untuk dipindah-pindah.
B.     Kamera Format Sedang
Kamera jenis ini merupakan perkembangan dari kamera format besar. Perubahan yang paling menonjol jika dibandingkan dengan kamera sebelumnya adalah pada bentuknya yang lebih kecil. Hal ini menyebabkan semakin mudahnya kamera dibawa kemana-mana. Film yang digunakan juga berukuran lebih kecil. Selain itu film juga tidak dalam bentuk lembaran lagi, namun sudah dalam bentuk roll atau gulungan. Tempat bidikan juga mengalami perubahan yaitu diletakan di atas kamera. Film yang sebelunya dijadikan satu dengan tempat bidikan tetap ditempatkan sendiri di belakang kamera. Terdapat perubahan pula dari segi cermin refleksi. Jika kamera sebelumnya masih belum ada, pada kamera jenis ini sudah ada. Proyeksi lensa tidak terbalik melainkan terlihat apa adanya seperti mata melihat langsung.
C.    Kamera format kecil (SLR-35mm)
Kamera ini merupakan perkembangan selanjutnya dari kamera-kamera sebelumnya. Bentuk dari kamera ini lebih kecil dan film yang digunakan berformat film bioskop 35mm. Kamera ini dibuat dengan menggunakan sistem pencari ketajaman range finder, yaitu menggabungkan dua proyeksi lensa dari objek yang diabadikan. Oleh karena itu kamera ini disebut kamera range  finder. Untuk memudahkan mencari ketajaman, dibuat penta prisma di bagian atas kamera. Penta prisma sendiri adalah lima cermin berbentuk prisma yang berfungsi merefleksikan kembali mirror ke kaca pembidik. Kamera SLR-35mm adalah kamera yang banyak digunakan baik untuk pemotretan dalam maupun luar studio. Pada masa sekarangpun format kamera ini masih digunakan di beberapa kamera digital

D.    Kamera istimewa
Melihat namanya yang memakai istilah istimewa, kamera ini memang memiliki keistimiwaan cara kerja yang berbeda dengan kamera lainnya. Kamera ini tidak mengunakan tombol kecepatan dan diafragma. Para fotografer tinggal mengklik tombol kamera dan foto akan jadi. Kamera ini juga tidak mempunyai fokus karena sudah dirancang sedemikian rupa untuk mengatur fokus di berbagai jarak. Hasilnya adalah gambar yang tajam kecuali pada jarak kurang dari satu meter. Beberapa contoh dari kamera jenis ini adalah kamera saku, kamera bawah air, kamera langsung jadi, kamera kedokteran dan sebagainya.
A.1Kamera Polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.

A.2Kamera Saku
Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan Cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembidik (viewfinder) dengan lensa.

E.     Kamera Advance Photo System
Ciri utama dari kamera ini adalah film yang digunakan sama dengan film kamera 35 mm. Perbedaan yang ada hanya pada ukuran film ynag lebih kecil, begutu pula dengan bentuk kameranya. Hasil kamera advance photo system(APS) berbeda dengan hasil foto kamera 35 mm. Jika kamera 35 mm berupa negatif dan untuk memperoleh hasil positifnya harus dicetak maka hasil foto kamera APS hanya positif saja. Tetapi hasil foto itu tidak ditaruh dalam bingkai-bingkai kecil seperti halnya film positif(slide) kamera 35 mm, melainkan digulung kembali dalam wadahnya. Hasil foto kamera APS ini terbilang sangat bagus karena film terlindungi dalam kaset. Namun kekurangannya adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk kamera dan film relatif mahal.
F.     Kamera Digital
Kamera ini adalah perkembangan jenis kamera paling mutakhir dan masih digunakan sebagai ujung tombak dalam hal fotografi. Keutamaan dari kamera ini adalah adanya memory penyimpanan dalam bentuk digital yang terbuat dari unsur kimia. Data digital mudah dipindahkan dan bisa memuat banyak foto. Cara kerja kamera ini ada pada CCD yang menyerap cahaya dari objek yang dibidik. Disini cahaya diubah menjadi titik-titik yang jumlahnya mencapai ribuan, bahkan jutaan. Titik itu kemudian membentuk suatu foto. Jika titik yang didapat banyak dan rapat, maka gambar akan bagus dan padat, begitu juga sebalinya. Jumlah titik ini ditentukan oleh resolusi kamera.
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.
Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.
Jika kita memperhatikan perubahan jenis kamera dari yang paling sederhana hingga yang paling modern, maka terdapat perubahan dalam alat teknologi fotografi. Namun pada dasarnya, prinsip fotografi tetap sama. Perubahan yang tampak sederhana ini membawa dampak teknis yang besar di kehidupan masa kini.


G.    Kamera Ponsel
Kamera ponsel ini menjadi trend teknologi modern yang menjadi salah satu faktor dalam kesuksesan pemasaran smartphone dengan kualitas potret dan rekaman yang beragam dengan penawaran harga termurah hingga paling mahal.

4.FUTURE FITUR CAMERA
Sesuai dengan namanya, smartphone adalah perangkat telepon yang diciptakan dengan kecerdasan yang lebih dari sekedar telepon biasa. Selain dapat melakukan fungsi dasar sebagai telepon, smartphone juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggiih seperti kamera, GPS, WiFi, dll, Dengan berbagai fitur yang kaya tersebut, tak ayal jika smartphone disebut sebagai komputer mini.
Teknologi smartphone berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun. Melihat dari trend perkembangannya kita dapat mengetahui bayangan  smartphone di masa depan, katakanlah 5-10 tahun dari sekarang. Sulit memang memprediksi dengan tepat, mengingat betapa fleksibelnya perkembangan teknologi saat ini.
Ø  ASISTEN VIRTUAL
Asisten virtual, sebuah “gambaran” teknologi masa depan yang berfungsi memudahkan berbagai pekerjaan-pekerjaan yang kita miliki, misal dalam hal informasi. Sebagi contoh, apabila kita sedang berada ditempat yang baru kita kunjungi, dan kita tidak tau sama sekali tempat tersebut, kemudian dengan alat Asisten Virtual, kita merekam suara atau gambar lingkungan tempat tersebut untuk dianalisis, kemudian secara otomatis alat tersebut akan memberikan informasi lengkap mengenai tempat tersebut kepada kita. Mudah bukan?.
Kita menggambarkan Asisten Virtual sebagai teknologi pintar yang memiliki panca indra. Kita misalkan, jika kamera nantinya akan menjadi matanya,  mikrofon sebagai telinganya, layar dan speaker menjadi media komunikasi pengganti mulut, dan mungkin akan ada banyak lagi inovasi-inovasi luar biasa nantinya.
Smartphone adalah perangkat yang paling cocok sebagai media pengembangan teknologi Asisten Virtual. Sekarang ini perangkat smartphone telah memiliki kemampuan yang mirip Asisten Virtual. Sebagai contoh, saat ini smartphone sudah dapat mengenali input berupa suara, seperti teknologi Siri milik Apple, Google Now, Cornata, dll. Lebih dari itu, banyak perusaan yang telah mengembangakan teknologi pendeteksi wajah pada perangkat ini.
Namun disisi lain kita harus lebih bersabar, karena pengebangan indra “mata” pada smartphone tidaklah mudah. Perangkat pendeteksi wajah masih perlu waktu yang cukup lama untuk menganalisis sebuah wajah. Disini kita baru membicarakan tentang alat untuk pengenali wajah, belum lagi alat untuk mengenali hewan, pohon, gedung, dll.
Jadi intinya, saat ini kita harus sabar menunggu para pengembang mengembangkan teknologi “mata” yang sempurna. Begitu juga dengan teknologi panca indra lain seperti telinga. Sehingga pada masa depan kita dapat memunyai asisten virtual yang dapat membantu dan memahami kita secara baik.

Ø  FLEXIBLE SCREENS
Kita berharap dimasa yang akan datang dapat mendengarkan musik, menikmati tontonan film, bermain game favorit kita pada layar yang besar dam nyaman, namun hanya dengan menggunakan semartphone yang mudah untuk dibawa kemana-mana.
Saat ini terdapat teknologi Light-Emitting Diode atau disingkat OLED. Teknologi ini memungkinkan kita melihat layar dari dua sisi. Ibarat layar transparan, kita dapat menyajikan gambar atau video pada teman kita dari sisi belakang sementara sisi lainnya kita gunakan untuk kontrol.
Dengan hadirnya fitur ini, smartphone kita akan dipermudah dalam hal mobilitas. Kita tidak perlu hawatir menaruh smartphone di celana karena bentuk smartphone kita dapat menyesuaikan.
Bahkan, banyak perusahaan yang memiliki konsep masa depan berkaitan dengan teknologi ini. Nokia misalnya, mereka berencana mengembangakan perangkat wearable atau perangkat yang dapat dipakai seperti jam tangan, gelang, cinin, dll.

Ø  PROJEKTOR BUILT-IN
Apabila layar fleksibel belum cukup, mengapa tidak sekalian gunakan projektor?. Layar projektor pada smartphone yang dapat kita bawa kemanapun, sehingga kita tidak perlu memenggunakan layar besar yang merepotkan untuk nonton bareng layar dengan layar HD bersama teman-teman. Dengan teknologi projektor ini, kita dapat menyaksikan layar sebesar 50 inch hanya dengan menggunakan smartphone.
Nantinya dengan teknologi projektor portable pada smartphone, kita dapat menciptakan bioskop sendiri. Lebih dari itu, kita dapat membuat arena bermain game yang mantap, bahkan saat kita sedang bepergian sekalipun.
Saat ini sudah ada beberapa perangkat yang telah memiliki teknologi tersebut, seperti di kamera handicamp dan sebagian kecil smartphone. Namun, perlu dilakukan perkembangan lebih lanjut agar projektor portebel dapat bekerja dengan maksimal.

Ø  SEAMLESS VOICE CONTROL
Pengendali suara mendapatkan banyak perhatian semenjak Siri menjadi sorotan berbagai pihak. Pengendali suara memungkinkan kita untuk mengendalikan perangkat hanya dengan suara, tanpa menentuhnya. Pengendali suara saat ini telah eksis di berbagai perangkat mobile seperti smartphone.
Banyak pengembangan yang telah dilakuakan dalam teknologi ini. Lebih lanjut, teknologi ini akan dapat mendeteksi apakah suara yang masuk adalah suara pemiliknya atau bukan, sehingga tingkat keamanan nya akan lebih  terjaga dengan baik.
Siri adalah yang pertama mengawali popupernya teknologi ini. Salah satu penyebabnya, karena Siri tidak hanya dapat mengenali perintah–perintah biasa seperti mengirim pesan dan sebangsanya, namun Siri juga diprogram untuk melakukan komunikasi interaktif dengan pengguna. Inilah teknologi yang kita impikan dimasa depan. Namun, Siri masih memerlukan banyak pengembangan agar dapat berkomunikasi dengan baik.

Ø  3D SCREENS & HOLOGRAMS
Saat ini smartphone telah mencapai teknologi dengan graphic yang luar biasa, seperti teknologi retina milik Apple. Teknologi tersebut dapat menampilkan gambar lebih tajam dari apa yang dapat dirasakan oleh mata kita. Namun, tentu saja kita masih belum cukup sampai disitu saja. Perusahaan-perusahaan besar sekarang mulai beralih dari era layar 2D menuju layar 3D. Saat ini terdapat 2 produk terpopuler yang menggunakan teknologi ini, yaitu LG Optimis 3D dan Motorola MT810.
Jadi, apalagi yang kita inginkan setelah 3D?. Langkah besar yang dapat kita hadirkan selanjutnya adalah teknologi Proyeksi Hologram. Pada intinya, teknologi ini adalah perkembangan dari teknologi projektor yang menggunakan dasar 3D.

Ø  SMARTPHONE IMPIAN
Sangat menarik memang membahas mengenai smartphone impian dimasa mendatang, akan tetapi saya sendiri masih memikirkan banyaknya efek samping dari perkembangangan teknologi nantinya. Terutama masalah privasi dan data-data diri kita adalah yang terpenting, pihak yang tidak bertanggung jawab akan dengan mudah mengetahui data privasi kita. selain masalah privasi, masalah sosial juga semakin meliputi kita, dengan adanya teknologi, orang-orang jadi malas berkomunikasi secara langsung hingga dampaknya dapat merusak hubungan sosial kita.




Referensi : 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah, Kelebihan dan Kekurangan Komputer Hybrid

KOMPUTER HYBRID   merupakan komputer yang bekerja secara kualitatif dan kuantitatif karena merupakan   kombinasi antara komputer analog dan komputer digital. Komputer ini digunakan untuk aplikasi khusus yang biasanya dipakai pada robot-robot sebagai pakerja pada pabrik serta digunakan oleh berbagai rumah sakit yang digunakan untuk memeriksa keadaan tubuh dari pasien yang pada akhirnya komputer bisa mengeluarkan berbagai analisa yang disajikan dalam bentuk gambar, grafik ataupun tulisan. Komputer ini lebih cepat dari komputer digital  dan lebih tepat dari   komputer analog  . Sistem komputasi hybrid desktop pertama adalah Hycomp 250, yang dirilis oleh Packard Bell pada tahun 1961,contoh awal lain adalah HYDAC 2400, komputer hybrid yang terintegrasi dirilis oleh EAI pada tahun 1963. Akhir abad ke-20, hibrida menyusut dengan kemampuan meningkatnya komputer digital termasuk prosesor sinyal digital. Komputer hybrid dapat digunakan untuk mendapatkan yang sangat baik tetapi relatif ti

Museum Wayang Jakarta

Museum Wayang Jakarta Sejarah Gedung Museum Wayang Gedung Museom pada awalnya merupakan bangunan gereja yang dibangun pada tahun 1640 dengan nama “De Oude Holandsche kerk” pada tahun 1732 diperbaiki dan diganti nama menjadi “De Nieuw Holandsche kerk”. Bangunan ini pernah hancur akibat gempa bumi Lembaga yang menangani pengetahuan dan kebudayaan Indonesia membeli bangunan ini dan diserahkan kepada “Stichting Oud Batavia” dan tanggal 22 Desember 1939 dijadikan museum dengan nama “Oude Bataviasche Museum”. Tahun 1957 diserahkan kepada lembaga kebudayaan indonesia. Tanggal 17 September 1962 diberikan kepada departemen P dan K, kemudian diserahkan kepada pemerintah DKI tanggal 23 Juni 1968 untuk dijadikan museum wayang. Dan tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak Bp.H.Ali Sadikin. Sejak 16 September 2003 mendapat perluasan bangunan hibah dari Bapak Probosutetdjo. Fasilitas yang ada di gedung Museum Wayang adalah : Ruang 3D Ruang Pagelaran R